ASSALAMUALAIKUM dan selamat pagi. Kongsi minda, bersih jiwa. : KitaReporters.com
Renungan.
Mengapa kita hidup.
Mencari harta dan pangkat
Atau mencari redha Allah
Hidup kita, kita yang mencoraknya
Hidup perlu pengorbanan dan keredhaan.
Sempurna dalaman dan luaran.
Cukup ilmu dunia akhirat
Bagaimana hendak menjadi seorang yang sempurna jika tidak menghargai hidup? Sebenarnya hidup bukan setakat kuasa, kedudukan, makan minum dan mencari kekayaan, tapi juga mensyukuri anugerah Allah SWT.
Kuasa dan kedudukan mungkin penting, tetapi kedua-duanya bersifat sementara dalam hidup kita. Kuasa dan jawatan apapun yang kita ada, suatu saat akan jatuh atau sebaliknya jika tidak kena caranya.
Ia juga boleh diambil oleh orang lain. Harta juga boleh habis.
Hidup juga perlu ada aturannya.
Ada perkara yang perlu kita ikut. Akhlak dan iman patut ada. Ini sangat penting sebagai pedoman
Bersikap rendah hati dan menghormati orang lain terlebih dahulu amat digalakkan jika mahu kita juga dihormati.
Pilihan hidup kita sangat mudah.
Jangan dipersulitkaan dengan masalah yang kita sendiri cari. Mudah cara hidup, akan mudah juga jalannya, demikian sebaliknya.
Ketika kita merenung lebih jauh ke dalam perjalanan hidup kita, kita akan melihat apa yang kita ingini.
Kita, mahu hidup yang mewah, banyak duit, makanan dan pakaian yang baik, kehidupan yang tenang dan kegembiraan.
Kita lebih memandang kelebihan orang daripada kekurangan mereka.
Namun itu semua tidak selalu akan kita capai.
Allah akan bagi apa yang kita perlu. Bukan apa yang kita mahu. Dia tahu manusia ada nafsu yang tak pernah puas dan cukup. Kadang sampai jadi tamak.
Bahkan kalau seluruh dunia berada dalam genggaman sekalipun, tetap saja tidak dapat memuaskan keinginan kita.
Hidup adalah perjalanan dari satu masa ke satu masa yang lainnya, dan kesempurnaan hidup adalah perhentian dari kehidupan yang tidak sempurna ini.
Fitrah manusia tidak boleh menerima kalau akhir perjalanan hidupnya yang tidak seperti yang diharapkan..
Mereka ingin hidup lebih bermakna agar perjuangan dalam hidupnya tidak berakhir dengan sia-sia.
Itulah yang menjadi misi setiap manusia mengikut kehendak mereka sendir.
Allah menciptakan manusia bukan untuk dikasihani tetapi untuk berjuang dalam hidup mereka di dunia supaya mereka tahu makna kehidupan sebenarnya.
Hidup kita, kita yang mencorak
Allah jadi penentu.
Ingatlah..
Hidup hanya sekali
Jangan hilang arah tujuan hidup.
Keyakinan akan adanya kehidupan akhirat memberi ingatan kepada orang yangp beriman dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Sebaliknya orang yang tidak beriman dan lalai menjadikan hidupnya hanya dalam lingkungan kekayaan dan keseronokan semata.
Segala perkara dan tindakan yang dibuat diukur dengan kedudukan dan pangkat.
Orang beriman yang menghargai hidupnya melihat ke masa depan yang jauh. Mereka sedar sepenuhnya tidak semua yang diusaha dan diperjuangkan dalam hidup ini akan tercapai.
Tetapi mereka tidak kecewa dan redha karena yakin bahwa perjuangan itu tidak sia-sia, semua ada ganjarannya nanti.
Kita harus yakin bahwa setiap perbuatan ada kesannya terhadap kita. Allah menguji daya kita dengan memberikan suatu usaha yang cukup membawa risiko.
Selalulah bersabar atas sesuatu yang tidak kita inginkan dan bersyukur dengan apa yang telah terjadi. Sebab Allah mempunyai kehendak dan rencana-Nya yang pasti lebih baik daripada setiap rencana yang kita buat.
Kita patut sedar bukan kita sahaja pernah mengalami kegagalan tetapi orang lain juga sama.
Dengan memiliki sifat di atas, tentunya kita akan merasakan ketenangan dari setiap apa yang akan kita hadapi ataupun yang telah kita alami.
Semoga Allah senantiasa menguatkan hati kita untuk selalu bersyukur atas nikmat-Nya. Aamiin.
❤️🌹 Hidup ini tidak indah seandainya manis sahaja yang mewarnainya sebab ada yang akan lupa diri dan berbangga dengan apa yang ada. Tapi manis yang bersulam dengan kepahitan akan mengajar kita erti syukur dan menghargai hidup. ❤️🌹 - KitaReporters.com