Pesona 25 Dec, 2019

HARUNGI BENUA AUSTRALIA, 4,500 KM, 7 BULAN

@fauzan uda ahmad
Bekerja dengan Utusan Malaysia dari 1985 hingga 1996. Menjadi wartawah hiburan, koresponden di Jakarta, Indonesia dan Ketua Meja Hiburan. juga bertugas dengan beberapa media lain

Share this
SEORANG warga Tasmania, Stef Gebbie, berjaya melintasi Benua Australia dari Timur ke Barat, menempuh jarak 4.500 km dengan menunggang kuda selama lebih tujuh bulan. : KitaReporters.com

Stef Gebbie bertolak dari Snowy River dengan dua ekor kuda kesayangannya. - Foto ABC Rural

Perempuan berusia 27 tahun ini bertolak dari Snowy River di negeri Victoria, Australia Timur  ke kawasan Margaret River di Australia Barat.

Meskipun perjalanannya terbilang epik, namun motivasi Stef melakukan perkara ini cukup sederhana.

Dia tidak mencari dana atau ingin memecahkan rekod, tetapi semata-mata ingin menghindari tekanan hidup sehari-hari.

"Semua orang menghendaki ketenangan dan kedamaian. Inilah cara saya mendapatkannya," ujar Stef kepada ABC Rural baru-baru ini.

Stef Gebbie membuktikan kaum wanita berjiwa kental melakukan perkara yang dianggap mustahil. - Foto ABC Rural

Mulanya, rancangan  Stef adalah berkuda melintasi Bicentennial National Trail dari Healesville di Victoria ke Cooktown di daerah tropikal Queensland utara. Tetapi  kemarau panjang memaksa penutupan sebahagian daripada laluan tersebut.

"Kemudian saya bermimpi menunggang kuda melintasi Nullarbor," ujarnya, merujuk pada kawasan padang rumput seluas 200 ribu kilometer persegi di Australia Selatan, yang berbatasan dengan Victoria dan Australia Barat.

"Maka laluan itulah yang saya tempuh, timur ke barat bukan selatan ke utara," katanya.

Mimpinya itu membawa Stef melintasi jurang-jurang di sepanjang "Great Australian Bight" yang menakjubkan.

Steff Gebbie akan berehat di tempat yang sesuai sepanjang perjalanan. - Foto ABC Rural


Dia berjaya  melintasi dataran Nullarbor, yang ternyata tidak seperti gurun yang dibayangkan oleh Stef sebelumnya.

Sepanjang perjalanan panjang ini, Stef ditemani dua ekor kuda kesayangannya, bernama Richard dan Tickles.

Mereka biasanya berkhemah di lokasi mana sahaja yang memungkinkan dia dan kudanya bertahan hidup.

Ditemui ABC Rural  tiga hari sebelum mencapai tujuannya, Stef sedang berkhemah di pinggir kolam, berlindung daripada teriknya musim panas Australia Barat. 

Dia kelihatan  begitu senang, meski perjalanannya tidak selalu menyenangkan.

"Awalnya saya selalu bimbang, bagaimana jika kami tidak menemukan air, bagaimana jika tidak ada rumput di perhentian kami, atau bagaimana jika turun hujan," katanya.

Stef mengaku tidak pernah merasa bosan atau kesepian di perjalanan yang kebanyakan dia tempuh seorang diri.

"Saya rasa kebosanan itu hanyalah gejala ketidakbahagiaan atau ketidakpuasan," ujarnya.

Stef tidaklah benar-benar sendirian selama perjalanannya itu. Kuda-kuda kesayangannya, Richard dan Tickles selalu menemani setiap langkahnya.

Selama singgah berkhemah, Stef menyibukkan diri dengan mengambil air untuk Tickles dari kolam terdekat.

"Jika cukup beruntung memiliki kuda, Anda mungkin hanya melihatnya beberapa jam seminggu. "Makanya melelahkan juga jika harus menghabiskan 24 jam sehari sepanjang minggu bersama kuda-kuda," ujarnya.

Sekitar 300 kilometer dari tujuan akhirnya, salah satu kudanya, iaitu Richard, tak dapat melanjutkan perjalanan kerana penyakit misteri.

Kuda itu pun dihantar ke Margaret River dan ‘mendahului’ Stef dan Tickles.

Steff Gebbie menamatkan pengembaraan di Margaret River, Australia Barat


Namun kejadian itu justeru menciptakan suasana hangat pada akhir perjalanan.

"Richard berada di kandangnya ketika saya dan Tickles tiba. Dia pun berlari mendatangi kami, bersemangat, ekornya dikibas-kibaskan," kata Stef.

Dalam perjalanannya, Stef mengaku banyak mendapat dan menemukan bantuan dan kemurahan hati.

"Saya membuat blog di akaun Facebook yang tadinya hanya untuk teman dan keluarga. Lalu berkembang membentuk komuniti sendiri. Inilah yang sangat membantu saya," jelasnya.

Seorang antaranya bahkan menghulurkan bantuan untuk membantu Stef dan dua kudanya menyeberangi dataran Nullarbor yang gersang, dengan kenderaannya yang membawa jerami, air, dan makanan.

Meskipun senang kerana berhasil tiba di tujuannya, Stef mengaku akan merindukan momentumnya sepanjang perjalanan.

"Jelas ada tentangannya, tapi semuanya dapat kita hadapi dengan tenang dan rasional," katanya.

"Sementara di rumah, kita mungkin didera semua kecemasan mental yang sebenarnya tidak nyata," tambahnya.

Kini sudah terlintas dalam fikiran Stef untuk melakukan ekspedisi berkuda melintasi Amerika Utara.

Stef adalah lambang wanita generasi baru yang berjiwa kental dan memberi inspirasi kepada masyarakat awam. - KitaReporters.com

0
0
0
0
0
You will be interested

BAYI MAUT DALAM KERETA: ELAK KUTUK, BERI DOA

PADA 17 Februari 2020, kita semua digemparkan dengan kematian seorang bayi 9 bulan di dalam kenderaan bapanya di Kompleks Tun Razak di Indera Mahkota, Kuantan

DIBERI AMARAN!! SERONOK YANG BAWA PADAH

Wan Amirul Naim Wan Abdul Ajik, 18, dari Macang, Kelantan lemas selepas mangsa ditarik arus deras ketika mandi manda di pusat perkelahan Lata Kolam, Hulu Besut
Mohammad Ishak in Pesona 4 years ago

[VIDEO] BARANG CURI DISOROK DI DALAM SELUAR

Seorang mak cik 'kantoi' mencuri di sebuah pasar raya. Beliau mencuri banyak barangan premis yang dianggarkan berjumlah RM300, yang disorok di dalam seluarnya
Nur Syamila Kamarul Arefin in Pesona 4 years ago

"ABANG RINDU ABAH"... RINDU SI ANAK SYURGA

Muhammad Nazren Firdaus, atau Abang, seorang anak autisme yang telah kehilangan ayahnya pada April 2019. Setiap Jumaat Abang akan ke pusara untuk berjumpa abah
Roslan Rusly in Pesona 4 years ago

SEDIHNYA! LAGI DOKTOR JADI KORBAN COVID-19

LIU ZHIMING, 50, iaitu Pengarah Hospital Wuhan Wuchang, China menjadi mangsa korban terbaru wabak COVID-19 dalam kalangan petugas perubatan
Fauzan Uda Ahmad in Pesona 4 years ago